Desember 23, 2024

Bulan: Maret 2024

“Komitmen bersama yang digalang oleh UTD PMI Kota Bukittinggi ini, merupakan bukti keseriusan kita bersama, untuk berjibaku memperjuangkan standar penilaian tertinggi, yaitu Sertifikat Akreditasi Paripurna Tahun 2024”, kata dr. Lusfinaldi, Sp. KKLP, Kepala UPTD PMI Kota Bukittinggi.

 

Bukittinggi.terasnagarinews.com

UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD) PMI Kota Bukittinggi tanda-tangani komitmen bersama dalam rangka menuju Akreditasi Paripurna Tahun 2024. Akreditasi ini sangat penting, karena menjadi syarat utama bagi keberlangsungan program UTD dalam organisasi PMI Kota Bukittinggi.

 

“Komitmen bersama yang digalang oleh UTD PMI Kota Bukittinggi ini, merupakan bukti keseriusan kita bersama, untuk berjibaku memperjuangkan standar penilaian tertinggi, yaitu Sertifikat Akreditasi Paripurna Tahun 2024”, kata dr. Lusfinaldi, Sp. KKLP, Kepala UPTD PMI Kota Bukittinggi. Jum’at, 08 Maret 2024.

 

Lusfinaldi juga menjelaskan beberapa indikator penilaian yang akan menyasar sistem/tatakelola manajemen administrasi dan SDM di UTD PMI, serta kelayakan sarpras dan infrastruktur yang akan dirangkum oleh Team Surveyor Kemenkes RI kedalam 3 kategori penilaian, yaitu; Madya, Utama dan Paripurna.

 

 

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial dan Donor Darah PMI Kota Bukittinggi, Ns. Meta Seprinel, S.KEP. MM, mengakui adanya beberapa keterbatasan, terkait dengan luas bangunan yang menuntut  penyesuaian dengan kebutuhan alur layanan UTD, serta sistem pengelolaan limbah yang menanggung biaya cukup besar.

 

Meta yang akrab disapa Cecep itu berharap, “Semua pelaksana UTD bisa memiliki visi dan misi yang sama dengan pengurus PMI, guna mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan upaya meraih Sertifikasi Akreditasi Paripurna di tahun 2024 ini” ungkapnya.

 

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik PMI Kota Bukittinggi, drg. Rinaldo, menegaskan komitmen dan janji pengurus PMI untuk membantu perolehan akreditasi yang Paripurna bagi UTD, dalam rangka memenuhi kebutuhan darah yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan secara medis.

 

“Kita akui, bahwa ada beberapa kondisi yang terbatas dan perlu dukungan semua pihak, khususnya Pemerintah Kota Bukittinggi untuk mewujudkan infrastruktur UTD, yang mampu melayani kebutuhan masyarakat sesuai dengan Standar Akreditasi Paripurna yang akan kita harapkan tersebut”, kata drg. Rinaldo.

 

 

Visi dan misi meraih sertifikat Akreditasi Paripurna Tahun 2024 itu dibubuhkan dengan tanda-tangan Pengurus dan relawan PMI diatas lembaran “Komitmen Bersama UTD PMI Kota Bukittinggi Dalam Rangka Menuju AKREDITASI UTD PARIPURNA Tahun 2024”.

 

Akhir acara, Pengurus PMI dan pelaksana UTD sepakat menyurati Walikota Bukittinggi, untuk meminta jadwal tatap muka untuk membahas rencana dan persiapan penilaian Akreditasi UTD PMI Kota Bukittinggi mendatang. (Asarajo)

“Oll In merupakan salah satu aplikasi besutan Tim IT Development Bank Nagari, yang dirancang untuk kemudahan bertransaksi dari semua produk yang diinginkan nasabah. Selain mudah di aplikasikan, Oll In juga dilindungi oleh sistem keamanan tingkat tinggi”, ulas Tasman.

 

Kepala Cabang Nagari Bukittinggi, Tasman menjelaskan cara mengakses aplikasi “Oll In” kepada pengunjung Stasiun Lambuang.

Bukittinggi.terasnagarinews.com

NAGA BAND (Nagari Band) yang seutuhnya digawangi oleh personil dari karyawan Bank Nagari Sumatera Barat, menyuguhkan entertainment spesial bagi pengunjung Stasiun Lambuang Kota Bukittinggi. Jum’at, 08 Maret 2024.

 

Nge-Jam bareng Bank Nagari ini rencananya akan digelar hingga 4 hari kedepan, mulai dari jam 16.00 WIB – selesai. Selain nge-jam bareng, Bank Nagari juga memperkenalkan aplikasi M-Bangking terkini, yang diberi nama “Oll In”.

 

Aplikasi Oll In Bank Nagari, yang bisa di download melalui Play Store.

Kepala Cabang Bank Nagari Bukittinggi, Tasman menjelaskan, “Aplikasi M-Banking Oll In ini disediakan Bank Nagari untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem transaksi digital yang mudah dan aman”

 

“Oll In merupakan salah satu aplikasi besutan Tim IT Development Bank Nagari, yang dirancang untuk kemudahan bertransaksi dari semua produk yang diinginkan nasabah. Selain mudah di aplikasikan, Oll In juga dilindungi oleh sistem keamanan tingkat tinggi”, ulas Tasman.

 

Sebagai bentuk tanggung jawab perbankan, Bank Nagari juga hadir di Stasiun Lambuang untuk mendukung percepatan peningkatan ekonomi dan pariwisata Kota Bukittinggi, melalui penyaluran kredit Mikro dan KUR bagi pelaku UMKM.

 

 

Semua nasabah Bank Nagari akan dimanjakan dengan layanan transaksi “Oll In”, yang sangat mudah dioperasikan melalui handphone mereka masing-masing.

 

Tasman juga mengungkapkan kekagumannya kepada Pemko Bukittinggi, yang mampu mewujudkan mimpi mendirikan pusat kuliner pertama dan terbesar di Sumbar secara pasti, dalam bentuk One Stop Area Food Service.

 

“Kita berharap pelaku UMKM bisa memelihara semua fasilitas yang sudah disediakan oleh Pemko Bukittinggi, supaya pengunjung tidak bosan datang ke Stasiun Lambuang ini”, pungkasnya. (Asarajo)

“Memang Stasiun Lambuang ini, berkat kerjasama antara Pemko Bukittinggi dan BUMN yang ada. Saya apresiasi ini. Bukittinggi harus disupport untuk jadi Kota Pariwisata. Kontrak kerjasama dengan PT. KAI kita support juga sampai 10 tahun. Ini akan diurus oleh PT. KAI,” ujar Erick Tohir.

Menteri BUMN RI, Erick Tohir menyampaikan sambutan dalam acara Launching Stasiun Lambuang Kota Bukittinggi (foto_ikp kominfo doc)

Bukittinggi.terasnagarinews.com

Mentri BUMN RI, Erick Tohir, melakukan Launching Stasiun Lambuang bersama Anggota DPR RI dan Wali Kota Bukittinggi. Launching ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mentri BUMN, di Stasiun Lambuang, Rabu, 06 Maret 2024.

 

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan Grand Design pembangunan Stasiun Lambuang ini berorientasi pada penerapan Konsep Pusat Kuliner Terpadu, yang Pertama dan Terbesar di Sumatera Barat.

 

“Kami ingin ambil peluang arus kunjungan wisata Nasional ke Kota Bukittinggi. Melalui konsep pembangunan Stasiun Lambuang ini kita kedepankan kearifan lokal masyarakat dalam konteks pemenuhan kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi “, jelas Wako.

 

“Dimana, tahun 2021 lalu, saat masa covid, terhitung 800 ribu pengunjung yang masuk ke Kota Bukittinggi, tahun 2022 terdapat 1,4 juta pengunjung dan tahun 2023 Kota Bukittinggi sukses membukukan sebanyak 1,2 juta pengunjung yang datang ke Kota Bukittinggi”, ungkap Erman.

 

Wako Erman Safar juga berharap keberadaan Stasiun Lambuang ini dapat membawa nama baik Sumatra Barat ke pentas Nasional dan Internasional, serta berdampak Multyflier Effect terhadap peningkatan ekonomi warga Bukittinggi secara khusus, dan masyarakat Sumatra Barat pada umumnya.

Menteri BUMN RI, Erick Tohir tanda tangani prasasti peresmian Stasiun Lambuang (ft_ikp Kominfo doc)

Anggota DPR RI, Andre Rosiade, menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan Stasiun Lambuang, sebagai salah satu contoh pembangunan di Sumatra Barat, yang diyakini bisa menjadi opsi prioritas terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

 

Andre juga memaparkan sistem kolaborasi yang baik antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, serta dukungan BUMN dan BUMD, dalam rangka membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang memiliki kontribusi positif bagi dunia pariwisata Sumatera Barat.

 

“Alhamdulillah Stasiun Lambuang diresmikan hari ini. Tentu saja berkat kolaborasi Pemko Bukittinggi dengan BUMN.l, bahkan di support langsung oleh Pak Menteri Erick Tohir, dan untuk suksesnya ini, Bukittinggi butuh minimal kerjasama 10 tahun dan semoga ini terealisasi”, ujarnya.

 

Andre Rosiade, Erick Tohir dan Erman Safar Launching Stasiun Lambuang Bukittinggi (foto_ikp kominfo doc)

Mentri BUMN, Erick Tohir, mengapresiasi Pemko Bukittinggi yang membangun Stasiun Lambuang. Ia juga apresiasi Andre Rosiade yang cukup kritis di DPR RI untuk perjuangkan pembangunan dan ekonomi masyarakat Sumbar.

 

“Memang Stasiun Lambuang ini, berkat kerjasama antara Pemko Bukittinggi dan BUMN yang ada. Saya apresiasi ini. Bukittinggi harus disupport untuk jadi Kota Pariwisata. Kontrak kerjasama dengan PT. KAI kita support juga sampai 10 tahun. Ini akan diurus oleh PT. KAI,” ujar Erick Tohir.

 

Acara Launching Stasiun Lambuang Kota Bukittinggi juga diisi dengan acara  penyerahan CSR dari BNI untuk Pemko Bukittinggi dan KUR bagi pedagang, serta CSR dari PLN, Bank Nagari untuk Pemko Bukittinggi. Selain itu, juga diserahkan CSR dari PT. KAI, Angkasa Pura kepada Dandim 0304 Agam. (Asarajo)

“Rumor itu tidak benar dan pemberitaan miring tersebut bisa saja hanya analisa dan pendapat sepihak, yang kami ketahui belum pernah dikonfirmasikan fakta dan kebenarannya kepada pihak kami, Divre Sumbar ll PT. KAI”

 

Kadivre Sumbar ll PT. KAI, Sofan Hidayah didampingi Kabag Asset PT. KAI, Pendi saat memberikan keterangan Pers.

Bukittinggi.terasnagarinews.com

JELANG persiapan “Soft Opening” Stasiun Lambuang Bukittinggi yang akan dilaksanakan pada hari Rabu 6 Maret 2024, beberapa awak media Bukittinggi berkesempatan melakukan wawancara dengan Sofan Hidayah, Kepala Divisi Regional Sumbar ll PT. KAI.

 

Wawancara yang dilakukan di salah satu Cafe disekitar area Stasiun Lambuang Bukittinggi, mengulas dan mengkonfirmasi rumor dan berita miring yang santer beredar, terkait dengan adanya dugaan penggelembungan nilai sewa lahan Eks. Stasiun KAI, antara Pemko Bukittinggi dengan Divre Sumbar ll PT. KAI.

 

Menjawab rumor dan berita miring tersebut, Kadivre Sumbar II PT. KAI, Sofan Hidayah menegaskan, “Rumor itu tidak benar dan pemberitaan miring tersebut bisa saja hanya analisa dan pendapat sepihak, yang belum pernah dikonfirmasikan fakta dan kebenarannya kepada pihak kami, Divre Sumbar ll PT. KAI”. Selasa, 05 Maret 2024.

 

“Dalam hal PT. KAI melakukan perjanjian sewa-menyewa dengan Pemko Bukittinggi, kita sudah laksanakan melalui proses kajian dari Badan Appraisal atau KJPP, serta kajian peruntukan atau kebutuhan, yang tentunya berbeda antara hunian, komersil, sosial, RTH, dan lain-lain”, jelas Sofan.

 

Rumor dan berita miring yang menafsirkan temuan angka Rp. 97.000/M² dari nilai sewa 1,9 M/Tahun untuk luas 2 Ha, yang dianggap oleh pihak tertentu tidak berbanding lurus dengan nilai sewa hunian masyarakat sekitar, yang tertaut pada angka Rp.50.000 ribu s/d 60.000 ribu/M2 juga dijelaskan oleh Kadivre dengan lugas.

 

“Nilai sewa lahan Eks. Stasiun yang dibuat antara PT. KAI dengan Pemko Bukittinggi saat ini, bahkan sudah turun sampai angka 50% dibawah “Base Line” yang sudah ditetapkan PT. KAI, dan hal tersebut sudah dilaksanakan melalui proses kajian Badan Appraisal atau Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) secara komprehensif”, ungkap Sofan.

 

Kepala Divisi Regional PT. KAI Sumbar ll, Sofan Hidayah.

Sofan menambahkan, “Pembayaran sewa pun harus dilaksanakan melalui “Virtual Account” antara pihak Pemko Bukittinggi dengan pihak PT. KAI, untuk menjaga transparansi dan bisa diperiksa oleh semua pihak yang berkompeten”

 

Sofan Hidayah juga menanggapi perihal temuan BPK RI Sumbar, tentang adanya potensi kerugian Negara senilai 1,8 M, terkait point perjanjian yang melarang pembuatan bangunan permanen (pondasi) di lokasi eks. Stasiun, yang sekarang sudah dibangun Stasiun Lambuang oleh Pemko Bukittinggi.

 

“Berdasarkan temuan BPK RI Sumbar, kita langsung tindak lanjuti dan lakukan adenddum perjanjian, yang mengharuskan kita mencabut pasal larangan tersebut, karena adanya kealpaan para pihak yang bersepakat dalam menganalisa pembangunan pondasi bangunan, yang tentunya harus dibangun secara permanen”, pungkasnya.

 

Diakhir wawancara Kadivre Sumbar ll PT. KAI, Sofan Hidayah yang didampingi Kabag Asset PT. KAI menghimbau kepada semua pihak, supaya bertabayun dulu sebelum membuat kesimpulan-kesimpulan, dan mengkonfirmasikan kebenarannya kepada pihak PT. KAI, supaya tidak ada lagi rumor dan berita-berita miring yang berkembang ditengah masyarakat. (Asarajo)

Penganiayaan dilakukan Kepsek Hendriko di dalam salah satu ruangan Rumah Dinas Kepsek SMP IT ABI Center, yang terletak di dalam area kelas dan asrama putra ABI Center. Koto Tangah, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

 

Masjid Darul ‘Ulum berdiri megah di dalam areal Komplek Pesantren ABI Center.

Tilatang_Kamang.terasnagarinews.com

DUNIA pendidikan Kabupaten Agam kembali tercoreng, ulah perbuatan keji dan brutal Kepala Sekolah SMP IT ABI Centre, Ustad Hendriko, yang melakukan penganiayaan terhadap seorang anak didiknya, santri laki-laki berinisial “K” (14), kelas 8 di SMP IT ABI Centre.

 

Penganiayaan itu dilakukan Kepsek Hendriko di dalam salah satu ruangan Rumah Dinas Kepsek SMP IT ABI Center, yang terletak di dalam area kelas dan asrama putra ABI Center. Koto Tangah, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

 

Menurut keterangan Ayah korban, Aulya Rahman, kejadian penganiayaan itu terjadi sekira pukul 08.15 (pagi), dan dilaporkan oleh anaknya melalui sambungan telpon kepada Ibunya pada pukul 13.35 WIB (siang)

 

Dalam percakapan telpon, si anak yang ketakutan itu terus menangis mengadukan penganiayaan yang menimpa dirinya pagi itu, bahwa ia dipukuli, ditendang, dicekik dan dibenturkan kedinding oleh Kepsek Hendriko, didalam salah satu ruangan Rumah Dinas Kepsek SMP IT ABI Center. Kamis, 29 Februari 2024.

 

Ayah korban langsung menjemput awak media, untuk mendampinginya menuntut penjelasan dan pertanggung jawaban Kepsek SMP IT dan pihak Pengelola/Yayasan ABI Center, terkait penganiayaan yang menimpa putra semata wayangnya.

 

Sempat menunggu hampir 1 jam diruangan Kantor manajemen ABI Centre, akhirnya Ayah korban ditemui oleh Ustad Lazuardi Koordinator Umum Yayasan ABI Centre dan pelaku Hendriko sebagai Kepsek SMP IT ABI Centre, serta dua orang Majelis Guru/Pengasuh, Ustad Deno Chaniago dan Ustad Rido Finaldi.

 

Dihadapan pihak ABI Center Ayah korban dengan geram menyampaikan kekesalannya, “Saya tidak menerima penganiayaan yang dilakukan oleh Kepsek Hendriko terhadap putra semata wayang saya, yang kami serahkan ke pondok ini untuk dididik dan diayomi, namun begini balasan yang kami terima?”, katanya geram.

 

Kondisi “K” (14) saat dijemput Ayahnya dari Asrama Putra ABI Center.

Diruangan T.U. ABI Center, Kepsek Hendriko tidak menyangkal apa yang disampaikan oleh korban “K” dan mengakui semua perbuatan brutal dan bar-barnya pagi itu, dan memohon kepada Ayah korban agar tidak melapor ke Polisi, serta meminta awak media tidak mempublikasikan perbuatan kejinya itu.

 

“Saya minta maaf pak, saya mengakui semua perbuatan yang saya lakukan tadi salah pak, karena tersulut emosi hingga tak terkendali, saya siap bertanggung jawab, dan saya mohon bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan saja pak, “, harap “H” kepada Ayah korban, yang disaksikan 2 orang Majelis Guru dan Koordinator Umum Yayasan ABI Centre.

 

Ustad Rido, Ustad Deno, Ustad Hendriko dan Ustad Lazuardi saat bertemu keluarga korban di ruangan T.U. ABI Center

Ayah korban tidak menerima penyelesaian dengan cara yang diajukan oleh Kepsek tersebut dan memintanya untuk menyelesaikan langsung dengan keluarga korban. Sembari minta ijin untuk membawa anaknya yang sedang trauma itu pulang ke rumah.

 

Sore hari sekira pukul 16.00 WIB, pihak ABI Center menelpon dan minta bertemu dengan keluarga korban, yang diinisiasi oleh Kepsek SMP IT, Ustad Hendriko, didampingi Direktur ABI Center Ustad Ahmad Syauqi dan dua orang lagi Ustad Deno Chaniago dan Satpam Dores.

 

Mereka berempat menemui keluarga korban dalam upaya mencari penyelesaian secara kekeluargaan. Pertemuan dilaksanakan di Warung Kopi sebelah SPBU Simpang Candung, karena situasi di rumah korban yang tidak kondusif.

 

Ustad Hendriko sempat menjelaskan, bahwa alasan penerapan disiplin pondok yang membuatnya hilang kendali dan menjadi beringas, namun penjelasan itu tidak digubris oleh keluarga korban yang tetap menuntut pertanggung jawaban Hendriko dan pihak ABI Center.

 

Dalam pembicaraan itu Direktur ABI Center, Ustad Ahmad Syauqi menanyakan solusi atau bentuk pertanggung jawaban mereka ke keluarga korban, namun keluarga korban tidak menanggapinya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak ABI Center.

 

Ustad Hendriko dan pihak ABI Center minta waktu hingga besok (Jum’at), jam 10.00 WIB sebelum sholat Jum’at, karena perlu berdiskusi dengan pengambil kebijakan lain di internal ABI Center dan Yayasan Aqobah Bukareh Islamic Center yang menaunginya.

 

Pertemuan hari ke dua. Jum’at, O1 Maret 2024.

 

Setelah dihubungi berkali-kali dan molor lebih-kurang 1 Jam, akhirnya pihak ABI Center tiba di Baso dan disambut oleh keluarga korban di sebuah Warung Makan di Pasar Baso.

 

Pihak ABI Center yang sebelumnya diwakili oleh Direkturnya Ustad Ahmad Syauqi, sekarang diwakili oleh Ustad Jumadi, yang mengakui dirinya menjabat sebagai Kepala Pengasuh di Pondok ABI Center.

 

Dihadapan keluarga korban, Ustad Jumadi menyampaikan permintaan yang sama dengan sebelumnya, agar keluarga tidak melapor ke Polisi dan media tidak mempublish kejadian ini.

 

Ustad Jumadi menyampaikan bentuk pertanggung jawaban Hendriko dan ABI Center, yang dia tegaskan sudah disepakati melalui rapat internal ABI Center tadi malam.

 

Jumadi menyodorkan secarik surat yang berisikan pernyataan minta maaf secara resmi dari Pihak ABI Center, yang juga memuat tulisan bantuan pengobatan kepada korban senilai 5 Juta rupiah.

 

“Sesuai rapat internal kami tadi malam, saya diutus mewakili sekolah dan diberi wewenang penuh untuk membicarakan dan memutuskan penyelesaian perbuatan yang sudah terlanjur dilakukan Ustad Hendriko terhadap anak Bapak”, tegas Jumadi.

 

Setelah membaca surat dan mendengar penjelasan pihak ABI Center, sontak keluarga korban tersinggung dan menolak hal tersebut, yang menurut mereka permintaan maaf seperti itu sangat melecehkan dan menghina keluarga korban.

 

“Kalau begini caranya, kami merasa dihina dan dilecehkan, setelah anak saya dihajar habis-habisan, kemudian dibantu pengobatan 5 juta, bagaimana kalau sebaliknya Ustad Hendriko ini saya hajar juga, nanti kalau perlu saya bantu 15 Jt, pasti Bapak gak mau kan?”, kata Ayah korban.

 

Dituding menghina dan melecehkan keluarga korban, Ustad Jumadi mengusulkan kepada keluarga korban untuk menambah bantuan pengobatan itu sebanyak 5 Jt lagi, tawar-menawar seperti jual-beli barang yang diajukan oleh ustad Jumadi itu membuat suasana diskusi makin panas.

 

Kemudian Ustad Jumadi minta waktu untuk berunding dengan Ustad Hendriko dan Ustad Deno Chaniago ke luar Warung. Beberapa saat kemudian mereka bertiga masuk kedalam warung dan mengusulkan kembali tawaran bantuan dibulatkan menjadi 35 Jt.

 

Diujung meja, terlihat Ustad Jumadi terus berdiskusi membujuk Ayah korban. Selang beberapa saat setelah mereka berdua berdialog, Ustad Jumadi mengumumkan kepada yang hadir, bahwa mereka berdua sepakat dengan jumlah 70 Jt.

 

“Melalui pembicaraan kami dengan Ayah “K” barusan, kami sudah sepakati untuk membantu biaya pengobatan dan lain-lain kepada keluarga korban senilai 70 Jt”, kata Ustad Jumadi kepada yang turut hadir.

 

Kemudian Ustad Jumadi menuliskan semua keputusan itu dalam surat pernyataan yang ditanda-tangani diatas materai 10.000, dan berjanji akan menyelesaikan komitmen tersebut pada jam 21.00 WIB malam.

 

Ustad Jumadi menyerahkan Surat Pernyataan ke Aulya Rahman, Ayah Korban penganiayaan di Baso.

 

Komitmen tertulis Ustad Jumadi untuk bertemu keluarga korban Jum’at malam mangkir dan tidak ada kabar hingga pagi (Sabtu, 2/3/24). Paginya keluarga korban mendatangi ABI Center untuk mempertanyakan komitmen Ustad Jumadi yang mewakil ABI Center.

 

Diruangan T.U. Abi Center Ustad Jumadi, Ustad Ahmad Syauqi dan Ustad Hendriko membatalkan perjanjiannya dengan alasan tidak sanggup memenuhi komitmennya terdahulu, dan Ustad Jumadi mempersilahkan pihak keluarga untuk melaporkan masalah itu ke Polisi.

 

Ditempat yang sama, Ustad Hendriko juga berdalih, bahwa seingat dia hanya menendang “K” satu kali saja dari belakang, tidak ada memukul, mencekik, memukul dengan gayung dan membenturkan “K” kedinding. (Asarajo)