Desember 23, 2024

Hari: 15 Juni 2024

Agam, Terasnagarinews.com
Nagari Pagadih memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan masa-masa awal Republik Indonesia. Nagari ini menjadi salah satu tempat berlindung bagi Syafruddin Prawiranegara ketika melakukan gerakan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948-1949.

Dikutip dari artikel M.Abduh menjelaskan, Syafruddin Prawiranegara kala itu adalah aktor utama dalam melanjutkan pemerintahan Republik Indonesia, karena Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad ditangkap Belanda.
Setelah penangkapan Soekarno dan Hatta di Yogyakarta, Belanda melakukan serangan ofensif. Perang terjadi di mana-mana, termasuk di Bukittinggi.

Syafruddin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi pergi ke Bateh Aka yang terletak di Bukit Tontong. Di sanalah ia menyebarkan informasi yang menyatakan Republik Indonesia masih ada dan kepemimpinan Indonesia dipindahalihkan sementara melalui radio atau alat komunikasi ke seluruh kawasan di Indonesia.

Dengan kondisi seperti itu, Syafruddin dan para pejuang PDRI melakukan rapat secara sembunyi-sembunyi dan bergerilya di hutan, sungai, gunung, hingga lembah. Selama tiga bulan masa persembunyiannya di Pagadih, Syafruddin banyak dibantu oleh alim ulama setempat bernama Tuanku Jadid yang turut berperan dalam menyebarkan informasi keberadaan Republik Indonesia.

Alasan Syafruddin Prawiranegara memilih Nagari Pagadih sebagai salah satu basis perlindungan para penggerak PDRI adalah geografisnya yang terpencil dan dikelilingi perbukitan. Pagadih juga memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dijadikan sebagai pasokan makanan para pejuang.

Syafruddin Prawiranegara memiliki rumah tempat berlindung di Nagari Pagadih yang terletak di Jorong Tigo Kampuang. Nidan, nenek berumur 78 tahun, sekarang mengelola rumah tersebut. Ia mengaku pernah melihat Syafruddin Prawiranegara dan anggotanya mencetak uang di rumah itu.

Perjuangan PDRI di Pagadih ternyata menemui rintangan besar. Pasukan Belanda mengetahui salah satu basis persembunyian pejuang republik tersebut. Akibatnya, tentara Belanda banyak melakukan intimidasi di Nagari Pagadih demi menguak informasi keberadaan Syafruddin dan rekan-rekannya. Bahkan sampai membakar rumah penduduk setempat demi menebar teror.

Tak hanya itu, harta benda, ternak, hingga hasil panen masyarakat Pagadih juga dijarah oleh militer Belanda yang juga berisikan orang-orang Indonesia yang memihak penjajah. Tindakan kejam itu membuat banyak masyarakat Pagadih mengungsi, antara lain ke Nagari Pauh Data, Koto Tinggi, Palupuh, Bonjol, hingga Kumpulan.

Nagari Pagadih merupakan tempat persembunyian bagi para pejuang kemerdekaan, seperti Tuanku Imam Bonjol saat melawan Kolonial Belanda dan Syafruddin Prawiranegara saat PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.

Bahkan juga tempat persembunyian bagi pejuang PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) seperti, selain Syafruddin Prawiranegara, juga Mr. Assat, M. Natsir, dan Dahlan Jambek.

Jejak para pejuang ini masih bisa ditemui hinga saat ini di Nagari Pagadih. Bahkan sangat berpeluang  menjadi objek wisata Nagari Pagadih.

(**)

 

 

 

 

“Pemko Bukittinggi subsidi uang komite siswa SLTA untuk kurangi beban rakyat, dan SLTA Negri tidak boleh lagi memungut iuran lain dalam bentuk apapun setelah menerima bantuan subsidi dari program Walikota ini. Jangan tambah lagi beban rakyat untuk mendapatkan hak Pendidikan”, tegas Wako Erman Safar.

Bukittinggi.terasnagarinews.com

KOMITMEN Walikota Bukittinggi Erman Safar untuk terus mewujudkan “Bukittinggi Hebat disektor Pendidikan” realisasikan kembali subsidi iuran komite bagi pelajar SLTA sederajat, baik negeri maupun swasta.

 

Bantuan tersebut digulirkan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemerintah Provinsi Sumbar dan hibah Pemko, melalui Bagian Kesra.

 

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan, bidang pendidikan, tetap menjadi prioritas Pemko Bukittinggi untuk memberikan program yang berkualitas dan membebaskan warga dari beban keuangan pada setiap jenjang pendidikan.

 

“Tahun ini, kita Pemko Bukittinggi telah mensubsidi uang komite bagi pelajar SLTA yang berdomisili di Kota Bukittinggi, subsidi ini dibayarkan sesuai dengan besaran yang beragam untuk masing-masing sekolah,” ungkap Wako Erman.

Dengan telah disubsidinya uang Komite ini, Wako Erman Safar menyampaikan, bahwa tidak ada lagi kewajiban bagi siswa warga Bukittinggi untuk membayarkan iuran uang komite disekolah mereka, sehingga beban masyarakat kita dapat dikurangi, serta target 100 persen generasi muda Kota Bukittinggi wajib belajar 12 tahun dapat terealisasi.

 

“Pemko Bukittinggi subsidi uang komite siswa SLTA untuk kurangi beban rakyat, dan SLTA Negri tidak boleh lagi memungut iuran lain dalam bentuk apapun setelah menerima bantuan subsidi dari program Walikota ini. Jangan tambah lagi beban rakyat untuk mendapatkan hak Pendidikan” tegas Wako Erman Safar. (*)

Martias Wanto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas bencana galodo yang menimpa masyarakat Nagari bukik Batabuah. Empathy dan solidaritas itu juga disampaikan secara khusus kepada anggota Pramuka yang menjadi korban terdampak.

Agam.terasnagarinews.com

Ketua Kwarcab Pramuka Bukittinggi, Drs (HC) Drs. H. Martias Wanto, MM beserta pengurus Kwarcab Pramuka Agam, salurkan donasi dan bantuan bagi anggota Pramuka, korban bencana galodo Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.

 

Martias Wanto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas bencana galodo yang menimpa masyarakat Nagari bukik Batabuah. Empathy dan solidaritas itu juga disampaikan secara khusus kepada anggota Pramuka yang menjadi korban terdampak .

 

“Ujian itu (galodo) bukan kehendak siapapun dan bukan salah siapapun, kecuali atas kehendak Allah SWT, kita harus bisa mengambil ikhtibar dari cobaan ini, karena jika Allah berkehendak tidak ada satu pun yang bisa menghalangi”, ujar Martias Wanto.

 

Lanjut Martias, “Meski demikian kita tidak boleh terlalu lama larut dalam kedukaan, kita harus segera bangkit, semua tergantung kepada diri kita masing-masing untuk kembali memulihkan keadaan”

 

Pramuka juga diharapkan agar terus memperkuat keimanan dan kesukarelaan, yang menjadi spirit gerakan Pramuka dalam menolong sesama.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ungkapan terimakasih atas kedatangan Pengurus Kwarcab Pramuka Bukittinggi.

 

“Kami sangat berterimakasih atas bantuan Kwarcab Pramuka Bukittinggi terhadap keluarga Pramuka Kwarcab Agam yang ada di Bukik Batabuah, semoga dapat membantu meringankan beban mereka dan keluarga”, ujar Firdaus.

 

Kunjungan Kwarcab Pramuka Bukittinggi yang didampingi oleh Pengurus Kwarcab Agam, Yunaidi, Irsal, Andre, Fadly dan beberapa pengurus ranting kecamatan Candung diakhiri dengan penyerahan donasi kepada anggota Pramuka yang terdampak bencana. (Asarajo)