Indra Catri berharap agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu politik yang bernuansa Black Campaign, dan menghimbau kepada semua pihak agar bisa menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang dengan riang gembira, dalam suasana yang penuh kesejukan.
Baso.terasnagarinews.com
BANYAK pihak mengharapkan penyelenggaraan pesta demokrasi 2024 bisa dihadirkan dalam suasana yang sejuk dan riang gembira.
Pemilu yang sejuk dan riang gembira adalah pemilu yang taat hukum. Meski dilain pihak masih ada keluhan terhadap pelanggaran hukum yang mewarnai pelaksanaan Pemilu 2024.
50 hari menjelang Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, menyebabkan tensi politik cenderung eskalatif di beberapa tempat di Kabupaten Agam.
Hal itu terungkap dari keterangan yang disampaikan oleh Koordinator relawan Yan Firwan (Gerindra), Daus St. Maruhun yang mengeluhkan terjadinya perusakan APK Yan Firwan di beberapa lokasi pemasangan.
“Kami sudah inventaris sebanyak 17 buah APK dalam bentuk baliho dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab disepanjang jalan Baso – Batu Sangkar”, kata Daus kepada media. Senin, 25 Desember 2023.
Terkait dengan kejadian perusakan APK Caleg yang bersangkutan, Yan Firwan, S.Si, MH saat dihubungi media ketika berada di BIM Padang menanggapinya dengan santai.
“APK kami yang dirusak oleh OTK akan kita perbaiki segera, roboh satu kita bangun dua lagi” ungkap Yan singkat.
Beberapa hari sebelumnya, APK Caleg Gerindra lain, Dr. Ir. H. Indra Catri, MSP juga tidak luput dari perusakan OTK dibeberapa lokasi di Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.
“Kejadian seperti ini sudah pernah beberapa kali kami alami sejak Pilkada 2005, hal ini sudah biasa terjadi dan tidak perlu ditanggapi secara serius dan tendensius”, kata Indra Catri.
Indra Catri berharap agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu politik yang bernuansa Black Campaign, dan menghimbau kepada semua pihak agar bisa menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang dengan riang gembira, dalam suasana yang penuh kesejukan.
Ketua Panwaslu Baso, Johanes Chandra yang dihubungi 3 kali melalui sambungan telpon, berusaha bungkam dan terkesan tidak mau menanggapi kejadian perusakan APK Caleg yang berada di wilayah kerja pengawasannya. (Asarajo)