Matur, Terasnagarinews.com
Mengenal sejarah tokoh tokoh pendiri Bangsa, SMPN 2 Matur berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka dalam kegiatan Taddabur Alam ( Wisata Edukasi ) Sabtu, 17/02/24
Kegiatan Wisata Edukasi merupakan
Pembelajaran Diferensiasi Lingkungan Belajar dimana guru dapat memberikan pembelajaran yang bervariasi dengan cara merubah suasana tempat belajar.
Dengan Mengunjungi “ MUSEUM RUMAH KELAHIRAN BUYA HAMKA dapat memberikan Pembelajaran motivasi dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dan efektif untuk setiap siswa, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal.
Rina.M.Pd Kepala Sekolah SMPN 2 Matur mengatakan,”Dengan melakukan kunjungan ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka kita berharap para siswa dapat mengenali lebih dalam tentang sejarah Buya Hamka dari masa ke masa, dan bagaimana beliau turut mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia” ujar Kepsek
“Dengan melakukan kunjungan ini para siswa dapat lebih peduli terhadap sejarah Indonesia dan mempelajari koleksi-koleksi yang ada di museum ini, Kita ada pelajaran sejarah, di kurikulum merdeka itu, kita tidak hanya dituntut untuk belajar di kelas saja tapi kita juga dituntut untuk melihat yang sesungguhnya, maka kami ajak anak -anak didik kami ke Museum ini,” terangnya.
“Selain mendapatkan ilmu di sekolah, siswa juga mendapatkan ilmu di luar sekolah, pihak sekolah pun sangat mendukung kegiatan seperti ini, selain meningkatkan literasi, pengenalan sejarah, serta juga menambah wawasan terhadap sejarah terutama tentang Buya Hamka”.
Sepengal sejarah Buya Hamka:
Buya Hamka, atau nama lengkapnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, adalah seorang ulama, sastrawan, dan politikus Indonesia yang terkenal, Ia lahir di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 17 Februari 1908.
Ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI) terbentuk pada 26 Juli 1975, Hamka dipilih secara aklamasi sebagai Ketua MUI. Ia pun menjadi Ketua MUI pertama dalam sejarah, Hamka mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia. Ia juga mendapatkan gelar guru besar dari Universitas Moestopo.
Kebesaran nama Hamka disematkan sebagai nama universitas, yaitu Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.
( Basa )