Bukittinggi.terasnagarinews.com
HARI RAYA Idul Fitri 1445 H, selalu menjadikan Kota Bukittinggi sebagai pilihan utama pusat kunjungan wisata di Sumatra Barat. Kota Destinasi Wisata itu kini sudah semakin lengkap dengan kehadiran Stasiun Lambuang, kawasan kuliner terbesar di Sumatera Barat dan menjadi salah satu generator pembangkit ekonomi warga Kota.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, kehadiran Stasiun Lambuang di Bukittinggi, mampu menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Pasalnya, dalam satu lokasi itu, terdapat 116 gerai yang menyediakan berbagai kuliner khas Bukittinggi, yang siap memanjakan lidah pengunjung.
“Banyak daerah lain mengaku ingin memiliki spot wisata kuliner seperti Stasiun Lambuang. Alhamdulillah Bukittinggi terdepan untuk itu. Stasiun Lambuang hadir sebagai salah satu pusat pariwisata kuliner yang paling dicari. Tercatat 24 ribu lebih warga masuk ke Stasiun Lambuang, dalam lima hari terakhir. Alhamdulillah, ini jadi generator pembangkit ekonomi rakyat dan efek dominonya pun sangat terasa bagi sektor ekonomi lain,” ungkap Wako, Selasa, 16 April 2024.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bukittinggi, Wahyu Bestari, menambahkan, Stasiun Lambuang memang jadi lokasi wisata kuliner yang paling diburu, saat libur lebaran ini. Tercatat 24.013 pengunjung yang datang sejak tanggal 1 hingga 15 April 2024.
“Tim kita mendata, pada hari Kamis, 11 April 2024, jumlah pengunjung 2.512 orang. Jumat, 12 April 2024 pengunjung 3.642 orang. Sabtu, 13 April 2024 pengunjung 5.515 orang. Minggu, 14 April 2024 pengunjung 5.977 orang. Hari terakhir libur, Senin, 15 April 2024 pengunjung mencapai 6.367 orang. Total ada 24.013 pengunjung selama 5 hari libur pasca Idul Fitri 1445 H,” paparnya.
Sementara itu, Ikram, salah seorang pedagang di stasiun Lambuang, menyampaikan rasa syukurnya atas telah selesainya Stasiun Lambuang dan menyedot perhatian ribuan pengunjung. Sejak awal diresmikan, Stasiun Lambuang diserbu pengunjung.
“Apalagi saat libur Idul Fitri kemaren. Banyak sekali pengujung datang. Alhamdulillah. Terima kasih Pak Wali. Terima kasih Pemko Bukittinggi,” ungkapnya.
Untuk menjaga keamanan dan kebersihan Stasiun Lambuang, para pedagang juga berinisiatif mengumpulkan iuran sukarela.
“Sekarang kan belum diterapkan retribusi resmi. Untuk itu, kami pedagang sepakat untuk iuran Rp. 4.000 per hari. Iuran ini, kita manfaatkan untuk kebersihan dan kebutuhan operasional lainnya. Jika ada yang mendesak, pedagang juga sepakat, menambah jumlah iuran, tanpa ada paksaan,” pungkasnya. (*)