Bukittinggi, terasnagarinews.com
Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan atau yang biasa disebut dengan bersifat tangible. Artinya bahwa warisan budaya yang masuk ke dalam kategori Cagar Budaya adalah warisan budaya yang berwujud konkrit, dapat dilihat dan diraba oleh indra, mempunyai massa dan dimensi yang nyata. Contohnya batu prasasti, candi, nisan makan, dll. Warisan budaya yang bersifat intangible seperti bahasa, tarian dan sebagainya tidak termasuk pada kategori Cagar Budaya.
Makam Tuangku Syekh Imam Jirek menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) dengan No SK : PM.05/PW.007/MKP/2010
Tanggal SK : 2010-01-08
Syeikh Imam Jirek pada masa hidupnya pernah menjabat sebagai Kadhi (Pejabat agama) di daerah Bukittinggi. Akan tetapi, riwayat hidupnya tidak diketahui dengan pasti. Nisan pada makam ini berbentuk menhir pipih di kedua ujung jiratnya.
Jiratnya sudah diganti dengan porselin warna putih. Makam ini sudah ditembok keliling dan pondasinya terbuat dari batu bata. Bangunan makam berdenah bujursangkar.
Lokasi Makam Tuangku Syekh Imam Jirek ini tepatnya berada di Jalan Veteran No. 206, Desa/Kelurahan/Nagari Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Sejarah Singkat Syech Imam Jirek
Lahir di Bukittinggi 1790 M, meninggal di Bukittinggi 1910 M, panjang Makam 3,6 meter dan lebar makam 1 meter,
Syech Imam jirek adalah ulama yang sangat di takuti oleh tentara Belanda pada masa itu, pernah terjadi pengrpungan terhadap rumah beliau ( Surau Ketek Jirek ) karena menurut tentara Belanda beliau masih di dalam ternyata Syech Imam Jirek sudah berada di Kamang dan sedang ikut bertempur pada perang Kamang.
Dan ketika beliau meninggal sewaktu di makamkan ketika liang lahat akan di tutup yang tinggal hanya kain kafan saja sedangkan jasad beliau sudah tidak ada, menurut cerita setelah beliau di makamkan ternyata beliau masih memberikan ceramah dan khotbah di beberapa tempat seperti Sianok dan Lubuk sikaping bahkan makam beliau juga ada di ulakan Pariaman sebelah makam Syach Burhanudin.
Pesan Tokoh Masyarakat Nofrizal Usra
Kita berharap generasi muda turut melestarikan Cagar Budaya syech Imam Jirek ini, karena beliau merupakan salah satu imam penyebar agama islam bersama syech Burhanudin, kita juga berharap Pemerintah Bukittinggi dapat memberikan sosialisasi kepada generasi muda terkait cagar Budaya Syech Imam Jirek ini, agar tidak terlupakan dalam sejarah perjuangan Bangsa, ungkap Anggota DPRD Bukittinggi komisi Pendidikan. ( Basa )