Agam, Terasnagarinews.com – Dr. Mulyadi, S.Pd., M.Pd.Calon anggota DPRD Kabupaten Agam Dapil 3 dari Partai Golkar dengan motto MUDA INTELEKTUAL, menyiapkan serangkaian program unggulan yang siap direalisasikan jika terpilih pada Pemilu Legislatif pada 14 Februari 2024 nanti.
Rencana program tersebut terungkap dalam perbincangan Mulyadi dengan beberapa tokoh masyarakat kamang mudiak. Dalam kesempatan ini salah satu tokoh masyarakat tersebut bertanya tentang tujuan tokoh muda tersebut maju dalam pesta demokrasi 2024 ini.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Dengan lugas Mulyadi menjelaskan fenomena yang ada saat ini khususnya di dapil 3. Sebulumnya tentu kita berterima kasih kepada beberapa orang tokoh masyarakat kita yang duduk sebagai anggata DPRD sekarang, yang telah berupaya memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Kita telah menikmati perjuangan beliau, mulai dari infrastruktur, jalan usaha tani, irigasi, pebangunan jalan usaha tani, UMKM dan banyak yang lainnya. Ini patut kita syukuri, patut kita apresiasi perjuangan tokoh kita ini.
Akan tetapi, ada hal yang sangat penting yang perlu kita sentuh, yaitu pengembangan SDM, pendidikan anak nagari. Bukan berarti infrastruktur, UMKM dan yang lainnya tidak penting. Semuanya itu penting tetapi ada juga yang sangat penting selama ini luput dari perhatian kita.
Jika ditanya program saya, salah satu program unggulan saya jika terpilih nanti ya ini “akan berupaya mewujudkan satu kepala keluarga satu sarjana”. Fenomena yang ada saat ini, khususnya di dapil 3 ini umumnya dikabupaten agam tentu anak nagari kita sudah banyak yang menempuh pendidikan tinggi, tetapi belum merata. Contoh di nagari Kamang Mudiak, Nagari Pauh Kamang Mudiak, Kamang Tangah VI Suku ini.
Dikaum A sudah banyak anak kemanakan kita yang sarjana, dikaum B begitu juga, akan tetapi dikaum C atau salah satu keluarga belum ada satupun yang menempuh pendidikan tinggi. Yang belum ada ini siapa yang akan memikirkan Nyiakk? Pungkas Mulyadi.
Kondisi masyarakat kita, hampir sama semuanya, “kalau untuak makan, untuak sekolah anak dari SD sampai SMA jarang masyakat kita nan mengeluh, tetapi kalau untuk kuliah banyak masyarakat kito nan mengeluh nyiak” pungkas Mulyadi lagi.
Strategi yang bisa kita upayakan adalah untuk mewujudkan satu KK satu sarjana itu adalah dengan memanfaatkan relasi. Sesuai dengan latarbelakang saya yang aktif sebagai pengajar dibeberapa perguruan tinggi di Sumatera Barat, tentu melalui rekomendasi, anak nagari kita ini layak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan atau bantuan pendidikan baik itu dari pihak pemerintah ataupun dari pihak yayasan yang bersangkutan.
Selain memanfaatkan relasi tersebut atau nan kayu masiak diateh pagu. Melalui dana pokok pikiran dewan. Kita harus menganggarkan sekian persen dari jumlah dana tersebut untuk bantuan pendidikan anak nagari kita.
Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan “tentu dampaknyo satu KK satu sarjana tu nyiak, indak bisa satahun duo tahun doh, tunggu beberapa tahun nan kadatang” dengan pendidikan yang baik tentu anak kemanakan kita ini akan mendapatkan pekerjaan yang layak yang sesuai dengan kopentensi mereka masing-masing.
Kalau mereka sudah sukses, yang namonyo ratak tangannyo tu ndak bisa kito kiro-kiroan. Elok razakinyo dapeknyo karajo di PUPR, mereka ini lah yang akan mimikirkan pembangunan nagarinyo surang. Buruak dikaji, ndak dapek karajo nan layaknyo, setidaknyo ilmu yang didapatnyo salamo pendidikan itu berguna bagi dirinya sendiri. nan ketek ka gadang, nan gadang kabarumah tanggo tu nyiak.
Barumah tanggo tantu anak kamanakan kito ko kapunyo keturanan. Dalam mambimbing keluarga, mandidik anak jo caro mengecek ka kito mamaknyo nyiak jauah bedanyo tu nyiak, pungkas mulyadi. (**)