Bukittinggi, terasnagarinews.com
Sekolah lima hari yang di berlakukan di kota Bukittinggi hampir memasuki bulan ke 3 setelah di tetapkan oleh Walikota Bukittinggi, pada Bulan September lalu.
Terkait dengan di berlakukannya peraturan tersebut Drs.Nofrizal Usra.M.Pd Anggota DPRD Komisi II melakukan Sidak ke sekolah sekolah di antaranya SD 01 Ladang Cakiah, SDN 09 Belang Balok dan SMPN 1 Bukittinggi, Kamis, 16/11/23.
Dalam sidak ke sekolah sekolah tersebut, pihak sekolah menyebutkan dengan adanya sekolah lima hari yang di berlakukan menangapi positif, Nelly Zuryanti S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 01 Ladang Cakiah mengatakan, ” Sejauh ini program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi terkait Sekolah Lima Hari sangat positif, hanya saja jam pelajarannya di kurangi, semula jam pelajaran yang di tetapkan oleh Pemerintah belajar hingga jam 4 sore, tetapi saat ini jam belajar sudah di tetapkan hingga jam 2 Siang, dan Jam Pelajaran ini sudah melalui mekanisme serta kesepakatan dari Dinas Pendidikan” ujarnya.
“Jadi ada waktu 1 jam bagi siswa untuk istirahat, kemudian melanjutkan ke Taman Pendidikan Alquran, sementara setiap Hari Sabtu, kita dari sekolah juga membuat agenda untuk orang tua siswa menemani belajar di rumah, kemudian ada laporan kegiatan nantinya juga di teruskan ke Dinas Pendidikan” imbuhnya.
Senada dengan Guru guru di SMPN 1 Bukittinggi juga menangapai positif sekolah lima hari ini, setiap hari Sabtu siswa juga agenda kegiatan bersama keluarga di rumah sehingga jadwal berkumpul bersama keluarga lebih terkontrol” katanya.
Lebih lanjut Drs.Nofrizal Usra M.Pd, anggota DPRD Kota Bukittinggi Komisi II, mengatakan “terkait Sidak ke sekolah ini guna menghimpun data kepuasan siswa, Guru dan Orang tua siswa terkait sekolah lima hari ini, karena program yang di telah di jalani sudah hampir tiga bulan berlalu, kan ini masih uji coba, dan hal ini perlu kita awasi dan kita control bersama supaya tidak ada keluhan bagi peserta didik” terangnya.
” Dengan adanya kunjungan ke Sekolah sekolah kali ini, kita berharap kepada Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan, jika tangapan pihak sekolah sekolah positif kedepannya kualitas pendidikan untuk lebih di tingkatkan lagi, sebab ada juga sekolah yang mengeluhkan DPA ( Dana Pengunaan Anggaran ) jauh sekali merosotnya”
“Sedangkan kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan begitu banyak, seperti lomba lomba, pelatihan bagi siswa, dan lain lainnya, sementara dana DPA yang di peroleh ada yang Rp.7 juta pertahun dari Rp.30 juta , ini tidak masuk akal sekali” terangnya.
” Kita berharap Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi harus memperhatikan keberlangsungan Pendidikan di Kota Bukittinggi, jangan pendidikan tertinggal jauh dari Daerah lain, sementara siswa siswi kita banyak yang pintar dan berprestasi dari segala bidang studi dan olahraga” tutupnya. ( Basa )